PENDAHULUAN
Penggunaan komputer di berbagai perkantoran memiliki sistem yang bervariasi, baik jenis, ukuran, jumlah dan arsitektur jaringannya. Ada perkantoran yang cukup dilayani dengan bebarapa buah minikomputer yang berdiri sendiri (Stand Alone) namun ada pula yang membutuhkan jaringan komputer canggih yang mampu mengkoordinasi hubungan antar kantor pusat dengan kantor-kantor cabangnya.
Dalam lingkungan perkantoran komputer banyak manfaatnya mulai dari merancang, mengolah sampai kepada evaluasi suatu pekerjaan memerlukan komputer. Di balik kemudahan dalam mengolah data ada suatu hal yang sangat mengganggu para pemakai komputer, yaitu adanya program perusak yang dikenal dengan nama virus komputer.
Dewasa ini virus komputer telah dirasakan sebagai bahaya serius yang mengancam efisiensi dan efektivitas pendayagunaan komputer didalam lingkungan perkantoran. Dimana di dalam lingkungan perkantoran mengelola sumber-sumber informasi yang sangat penting bagi organisasi yang bersangkutan, dilain pihak lingkungan perkantoran justru menyediakan kondisi-kondisi yang mengundang kehadiran virus komputer, seperti adanya populasi PC yang jumlahnya mencapai puluhan dengan penggunaan sumber daya bersama, hubungan on-line antar komputer melalui LAN, VSAT dan lain sebagainya.
Virus komputer adalah program yang lazimnya berukuran kecil yang menyebar/menjalar dari satu sistem ke sistem yang lain dan akhirnya membuat fungsi komputer tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Virus komputer dapat menyerang dan menempati ruang pada disk. Selain itu ia mampu menggandakan diri. Tugas utamanya melakukan reproduksi dengan cara menduplikasi kode programnya sendiri. Keturunannya disisipkan kepada file-file tertentu. Tidak semua virus komputer berbahaya ada yang dikategorikan jinak yang hanya menampilkan pesan iseng saja. Sejalan dengan perkembangan komputer, viruspun mengalami kemajuan yang cukup berarti.
Dengan semakin majunya perkembangan virus para pemakai komputer supaya berhati-hati dalam mengoperasikan komputer, selain itu pemakai dapat mengantisipasi lebih dini, mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu brainware dituntut harus mengetahui bagaimana caranya menangani menyebarluasnya virus komputer yang saat ini sudah banyak berkembang dan sukar ditanggulangi. Upaya pemeriksaan terhadap sistem komputer perlu dilakukan secara berkala agar sistem tersebut tetap bersih dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu pembahasan ini meliputi pembahasan mengenai upaya yang ditempuh untuk membatasi menyevarluasnya virus komputer di lingkungan perkantoran, tetapi tidak menutup kemungkinan cara ini dapat diterapkan dilingkungan lain, seperti dirumah-rumah ataupun disekolah-sekolah. selanjutnya membahas hal-hal teknis yang berkaitan dengan penanggulangan virus komputer.
SEJARAH VIRUS KOMPUTER
Virus komputer pertama kalinya tercipta bersamaan dengan komputer. Pada tahun 1949, salah seorang pencipta komputer, John von Newman, yang menciptakan Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC), memaparkan suatu makalahnya yang berjudul “Theory and Organization of Complicated Automata”. Dalam makalahnya dibahas kemungkinan program yang dapat menyebar dengan sendirinya. Perkembangan virus komputer selanjutnya terjadi di AT&T Bell Laboratory salah satu laboratorium komputer terbesar di dunia yang telah menghasilkan banyak hal, seperti bahasa C dan C++. Di laboratorium ini, sekitar tahun 1960-an, setiap waktu istirahat para peneliti membuat permainan dengan suatu program yang dapat memusnahkan kemampuan membetulkan dirinya dan balik menyerang kedudukan lawan. Selain itu, program permainan dapat memperbanyak dirinya secara otomatis. Perang program ini disebut Core War, yaitu pemenangnya adalah pemilik program sisa terbanyak dalam selang waktu tertentu. Karena sadar akan bahaya program tersebut, bila bocor keluar laboratorium tersebut, maka setiap selesai permainan, program tersebut selalu dimusnahkan.
Sekitar tahun 1970-an , perusahaan Xerox memperkenalkan suatu program yang digunakan untuk membantu kelancaran kerja. Struktur programnya menyerupai virus, namun program ini adalah untuk memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dan pada waktu yang bersamaan dua tugas dapat dilakukan. Pada tahun 1980-an, perang virus di dunia terbuka bermula atas pemaparan Fred Cohen, seorang peneliti dan asisten profesor di Universitas Cincinati, Ohio. Dalam pemaparannya, Fred juga mendemonstrasikan sebuah program ciptaannya, yaitu suatu virus yang dapat menyebar secara cepat pada sejumlah komputer. Sementara virus berkembang, Indonesia juga mulai terkena wabah virus. Virus komputer ini pertama menyebar di Indonesia juga pada tahun 1988. Virus yang begitu menggemparkan seluruh pemakai komputer di Indonesia, saat itu, adalah virus ©Brain yang dikenal dengan nama virus Pakistan. Pada tahun 2000 banyak sekali muncul virus-virus baru dan dengan segala jenis variannya, sebab banyak sekali para pembuat virus yang menerbitkan virusnya pada tepat tahun 2000 sejalan dengan munculnya istilah “milleneium bug”. Sampai saat ini para pembuat virus masih aktif membuat virus-virus baru dengan segala jenis variannya.
PENGERTIAN VIRUS KOMPUTER
Virus komputer tak asing lagi bagi kalangan pengguna komputer saat ini. Pada tahun 1988, muncul artikel-artikel di media massa yang dengan gencar memberitakan mengenai ancaman baru bagi para pemakai komputer yang kemudian dikenal dengan sebutan ‘virus komputer’.
Virus yang terdapat pada komputer hanyalah berupa program biasa, sebagaimana layaknya program-program lain. Tetapi terdapat perbedaan yang sangat mendasar pada virus komputer dan program lainnya. Virus dibuat oleh seseorang dengan tujuan yang bermacam-macam, tetapi umumnya para pembuat virus hanyalah ingin mengejar popularitas dan juga hanya demi kesenangan semata. Tetapi apabila seseorang membuat virus dengan tujuan merusak maka tentu saja akan mengacaukan komputer yang ditularinya.
PENYUSUPAN VIRUS KE DALAM SISTEM KOMPUTER PERKANTORAN
Habitat yang disenangi virus adalah jenis komputer yang mempunyai populasi besar, komputer yang bisa di program, dan komputer yang dipakai secara bersama. Kemampuan utama virus adalah penyusupannya yang tidak kasat dimata. Virus dapat masuk kedalam sistem komputer perkantoran melalui sumber-sumber berikut :
a. Berhubungan dengan sistem yang tertulari.
Setiap disket/flash disk yang digunakan pada sistem yang tertular virus, maka disket/flash disk tersebut akan tertular. Ada sebuah software house yang memperbaharui pemasangan komunikasinya. Selama proses pemasangan virus akan menumpangkan dirinya pada program yang dipasang, kemudian program tersebut digunakan untuk dipasang pelanggan lainnya. Jika virus tersebut tidak dapat dideteksi akan mengakibatkan software house tersebut menulari yang lain.
b. Software bajakan.
Kita tahu bahwa software bajakan merupakan software yang tidak sah. Kegiatan ini melanggar hukum dan dapat dituntut. Pengguna software bajakan akan menimbulkan resiko baru karena software tersebut telah dicemari program virus yang akan mengubah atau melakukan kegiatan yang sifatnya menghancurkan.
c. Penularan oleh pemilik software
Program virus yang mencemari software terjadi saat pengembangan laboratorium. Program virus tersebut kemudian dimasukkan ke dalam disk sebagai produk akhir meskipun disk tersebut masih terbungkus dengan rapi, tetap saja disk itu telah tercemari oleh virus.
d. Menggunakan software yang didistribusi melalui jaringan.
Software yang didistribusi melalui jaringan baik yang freeware, shareware maupun software games dari internet ternyata menjadi sasaran virus. Cara ini digunakan virus untuk menyebarkan dan mengembangbiakkan dirinya.
CIRI-CIRI KERJA VIRUS KOMPUTER.
Setelah virus berhasil menyusup ke sistem komputer, virus akan menulari dirinya sendiri sehingga program yang ditumpanginya semakin membengkak, waktu eksekusinya lebih lama, terjadi hang, memori cepat penuh, pesan error “out of memory” atau “program too big fit in memory” akan sering muncul.
Adapun ciri-ciri kerja virus komputer yang dapat diketahui adalah :
1. Merusak/modifikasi file-file tertentu (terutama .com dan .exe)
2. Membelokkan prosedur kerja normal program/media yang ditumpangi sebelum dikembalikan ke fungsi normalnya.
3. Program/media yang ditumpangi virus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menulari program/media lain setelah digunakan.
4. Virus umumnya mengubah program/media hanya sekali, tetapi ada juga menulari program/media yang sama berulang-ulang sehingga komputer hang.
5. Setiap program/media tertentu bisa dibuat kebal terhadap virus tertentu dengan cara menyisipkan kode ID atau assembly kecil yang dirancang untuk menipu virus, seolah-olah program/media tersebut terinfeksi atau mendeteksi adanya operasi yang tidak diinginkan.
6. Program virus dapat mengubah dirinya sendiri sehingga gagal terdeteksi oleh sofware antivirus maupun pelacakan secara manual.
KEMAMPUAN DASAR VIRUS KOMPUTER
Definisi umum virus komputer adalah program komputer yang biasanya berukuran kecil yang dapat meyebabkan gangguan atau kerusakan pada sistem komputer dan memiliki beberapa kemampuan dasar, diantaranya adalah :
1. Kemampuan untuk memperbanyak diri
Yakni kemampuan untuk membuat duplikat dirinya pada file-file atau disk-disk yang belum ditularinya, sehingga lama-kelamaan wilayah penyebarannya semakin luas.
2. Kemampuan untuk menyembunyikan diri
Yakni kemampuan untuk menyembunyikan dirinya dari perhatian user, antara lain dengan cara-cara berikut :
a. Menghadang keluaran ke layar selama virus bekerja, sehingga pekerjaan virus tak tampak oleh user.
b. Program virus ditempatkan diluar track2 yang dibuat DOS (misalkan track 41)
c. Ukuran virus dibuat sekecil mungkin sehingga tidak menarik kecurigaan.
3. Kemampuan untuk mengadakan manipulasi
Sebenarnya rutin manipulasi tak terlalu penting. Tetapi inilah yang sering mengganggu. Biasanya rutin ini dibuat untuk :
a. Membuat tampilan atau pesan yang menggangu pada layar monitor
b. Mengganti volume label disket
c. Merusak struktur disk, menghapus file-file
d. Mengacaukan kerja alat-alat I/O, seperti keyboard dan printer
4. Kemampuan untuk mendapatkan informasi
Yakni kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang struktur media penyimpanan seperti letak boot record asli, letak tabel partisi, letak FAT3, posisi suatu file, dan sebagainya.
5. Kemampuan untuk memeriksa keberadaan dirinya
Sebelum menyusupi suatu file, virus memeriksa keberadaan dirinya dalam file itu dengan mencari ID (tanda pengenal) dirinya di dalam file itu. File yang belum tertular suatu virus tentunya tidak mengandung ID dari virus yang bersangkutan. Kemampuan ini mencegah penyusupan yang berkali-kali pada suatu file yang sama.
TAHAPAN PERKEMBANGAN VIRUS KOMPUTER
Berikut ini akan dikemukakan 4 tahapan perkembangan virus komputer, yaitu :
TAHAP 1 : Tehnik Reproduksi.
Dalam tahap ini ada dua kategori virus, yaitu virus Boot Sector yang menempati sector logik 0 pada diskette, flash disk maupun hard disk dan virus parasit yang menumpang pada file-file siap jalan (executable). Virus-virus primitif ini umumnya dirancang menggunakan tehnik-tehnik reproduksi untuk berkembang sebanyak-banyaknya tanpa dilengkapi pemicu (modul manipulasi). Kalaupun ada, maka bentuknya bukanlah bom logika yang berbahaya, melainkan hanya berupa tampilan pesan-pesan ataupun sekedar bunyi-bunyian.
TAHAP 2 : Tehnik Penyandian (Encryption)
Tahap ini ditandai dengan munculnya virus-virus yang mampu mengubah dirinya kedalam bentuk sandi sehingga sulit ditelusuri cara kerjanya. Pada mulanya mereka hanya menyertakan rutin pemecah sandi dibagian awal programnya, tetapi saai ini virus-virus telah mampu memiliki tehnik penyandian secara acak, sehingga menghasilkan “kunci” pemecah sandi yang berlainan dan juga keturunan identitas yang berbeda-beda.
Pada tahap ini juga mulai lahir virus “profesional” yang pertama, yaitu cascade (1701/1704) yang di Indonesia populer dengan sebutan virus rontok. Virus ini memiliki modul pengaktifan yang sangat rumit untuk merontokkan karakter-karakter dilayar teks. Standar pengkodean yang diterapkan dalam tehnik pembuatannya memberikan indikasi-indikasi bahwa ia lahir dari tangan yang profesional, dan bukan dari para amatir seperti kebanyakan virus primitif.
TAHAP 3 : Tehnik Kamuflase
Tehnik kamuflase adalah tehnik dimana para pembuat virus harus menempatkan virusnya agar tidak mudah terhapus oleh DOS (Disk Operating System), dan tidak menimbulkan kecurigaan pemakai komputer meskipun diamati secara seksama lewat daftar isi disk (directory). Hal ini berarti virus hanya akan melakukan infeksi terhadap file-file yang mempunyai cukup ruangan sisa untuk tempat persembunyiannya, sedang yang lainnya yaitu mencegah kode-kode virus diamati dan dikenali. Memang, hal ini dapat diatasi dengan melakukan bootstrap melalui disk steril yang terproteksi. Tetapi pengoperasian komputer akan menjadi tidak praktis dan kurang nyaman bagi pemakai.
Contoh penerapan kamuflase yang paling kompleks ditemukan pada virus 666 (Number of the best). Virus siluman (stealth) ini memanfaatkan ruangan sisa pada struktur file DOS (biasanya disebut slack) sehingga tidak menyita ruang tambahan pada disk dan tidak menyebabkan membesarnya ukuran file. Hal ini berarti ia tidak akan melakukan infeksi terhadap file-file yang mempunyai cukup ruangan sisa untuk persembuunyiannya.
TAHAP 4 : Tehnik Pengacakan
Virus ini memiliki rutin yang mampu mengakses secara langsung chip pengendali instrupsi untuk menjalankan berbagai fungsi. Hal ini dimaksudkan untuk mengacaukan alur program manakala dilakukan diassambly, sehingga cara kerjanya tidak mudah ditelusuri. Disamping itu didalam virus itu juga ditemukan adanya bagian-bagian program untuk memodifikasi diri, memperbaiki diri dan melakukan penyandian.
JENIS-JENIS VIRUS KOMPUTER
Ada beberapa jenis virus yang dapat disimpulkan dari berbagai sumber, baik sumber pustaka maupun sumber dari internet.
1. Berdasarkan Tehnik Pembuatannya
Jenis virusnya berdasarkan tehnik pembuatannya adalah sebagai berikut :
► Virus yang Dibuat dengan Compiler
Adalah virus yang dapat dieksekusi karena merupakan virus yang telah di compile sehingga menjadi dapat dieksekusi langsung. Virus jenis ini adalah virus yang pertama kali muncul di dunia komputer, dan sampai sekarang terus berkembang pesat. Biasanya virus jenis ini dibuat dengan bahasa pemrograman tingkat rendah yang disebut dengan assembler, karena dengan menggunakan assembler program yang dihasilkan lebih kecil dan cepat, sehingga sangat cocok untuk membuat virus. Tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk membuat virus dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya seperti C dan Pascal baik dilingkungan DOS maupun Windows . Mungkin virus jenis ini adalah virus yang paling sulit untuk dibuat tetapi karena dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman dan berbentuk bahasa mesin maka keunggulan dari virus ini adalah mampu melakukan hampir seluruh manipulasi yang mana hal ini tidak selalu dapat dilakukan oleh virus jenis lain karena lebih terbatas.
► Virus Macro
Banyak orang salah kaprah dengan jenis virus ini, mereka menganggap bahwa virus Macro adalah virus yang terdapat pada program Microsoft Word. Memang hampir seluruh virus Macro yang ditemui merupakan virus Microsoft Word. Sebenarnya virus Macro adalah virus yang memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu program aplikasi tertentu seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft PowePoint, Corel WordPerfect, dan sebagainya. Tujuan dari fasilitas pemrograman modular ini adalah untuk memberikan suatu kemudahan serta membuat jalan pintas bagi aplikasi tersebut. Sayangnya fungsi ini dimanfaatkan oleh pembuat pembuat virus untuk membuat virus didalam aplikasi tersebut. Walaupun virus ini terdapat didalam aplikasi tertentu tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak kalah berbahanya dari virus-virus yang lain.
► Virus Script/Batch
Pada awalnya virus ini lebih dikenal dengan virus batch karena dulu terdapat pada file batch yang terdapat pada DOS, sekarang hal ini telah berganti menjadi script. Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript,4 maupun gabungan antara script yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer.
2. Berdasarkan Infeksi yang Dilakukan
Jenis virus berdasarkan infeksi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
► Virus Boot Sector
Virus Boot Sector adalah virus yang memanfaatkan gerbang hubungan antara komputer dan media penyimpan sebagai tempat untuk menularkan virus. Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi.
► Virus File
Virus file merupakan virus yang memafaatkan suatu file yang dapat diproses langsung pada editor DOS , seperti file berekstensi COM, EXE, beberapa file overlay, dan file BATCH. Virus umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menyerang di semua file tersebut.
Virus file juga dikelompokkan berdasarkan dapat atau tidaknya tinggal di memory.
► Virus Sistem
Virus sistem merupakan virus yang memanfaatkan file-file yang dipakai untuk membuat suatu sistem komputer. Contohnya adalah file dengan berekstensi SYS, file IBMBIO.COM, IBMDOS.COM, atau COMMAND.COM.
► Virus Hybrid
Virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic yang dibuat di Indonesia.
► Virus Registry Windows
Virus ini menginfeksi operating system yang menggunakan Windows 95/98/NT biasanya akan mengadakan infeksi dan manipulasi pada bagian registry Windows sebab registry adalah tempat menampung seluruh informasi komputer baik hardware maupun software. Sehingga setiap kali kita menjalankan Windows maka virus akan dijalankan oleh registry tersebut.
► Virus Program Aplikasi
Virus ini merupakan virus Macro, menginfeksi pada data suatu program aplikasi tertentu. Virus ini baru akan beraksi apabila kita menjalankan program aplikasi tersebut dan membuka data yang mengandung virus.
3. Berdasarkan Media Penyebarannya
► Penyebaran dengan Media Fisik
Media yang dimaksudkan bisa dengan disket, Flash Disk, CD-ROM (Compact Disc Read Only Memory), harddisk, dan sebagainya. Untuk CD-ROM, walaupun media ini tidak dapat dibaca tetapi ada kemungkinan suatu CD-ROM mengandung virus tertentu, walaupun kemungkinannya kecil, tetapi seiring dengan berkembangnya alat CD-R/CD-RW yang beredar dipasaran maka kemungkinan adanya virus didalam CD-ROM akan bertambah pula. Untuk saat ini virus jenis ini yang menjadi dominan dari seluruh virus yang ada. Virus ini akan menular pada komputer yang masih belum tertular apabila terjadi pengaksesan pada file/media yang mengandung virus yang diikuti dengan pengaksesan file/media yang masih bersih, dapat juga dengan mengakes file/media yang masih bersih sedangkan di memori komputer terdapat virus yang aktif.
► Penyebaran dengan Media Internet
Akhir-akhir ini virus yang menyebar dengan media internet sudah semakin banyak, virus ini biasanya menyebar lewat e-mail ataupun pada saat kita mendownload suatu file yang mengandung virus.
KERUGIAN YANG DITIMBULKAN VIRUS
Dampak yang dirasakan akibat virus adalah dapat menimbulkan hambatan untuk mencapai target, unjuk kerja sistem tidak dapat dihandalkan, bisa mengancam semua komputer yang ada dan menimbulkan kekurang percayaan kepada komputer. Berikut adalah ancaman virus dan dampak utama suatu serangan virus, yaitu :
1. Menghancurkan keseluruhan
Virus menyerang format disk pada setiap program/media atau data. Kerusakan yang ditimbulkan tidak dapat dipulihkan kembali.
2. Menghancurkan sebagian
Virus menghapus dan memodifikasi bagian tertentu dari disk, mempengaruhi setiap simpanan file dalam bagian tersebut.
3. Menghancurkan dengan menyeleksi
Virus menghapus dan memodifikasi file atau kelompok tertentu.
4. Merusak secara acak
Virus mengubah data pada disk atau memori secara acak selama eksekusi program normal, atau mengubah nilai penekanan tombol (key) atau data dari perlengkapan input/output lainnya.
5. Penjenuhan Jaringan
Virus menggunakan memori komputer atau tempat secara sistematik untuk menghalangi pelaksanaan atau menyebabkan sistem rusak.
6. Mengganggu
Virus memperlihatkan pesan-pesan, mengubah warna tampilan, mengubah nilai penekanan tombol, menghapus karakter yang ditampilkan pada layar.
UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH MELINDUNGI KOMPUTER GUNA MEMBATASI MENYEBARLUASNYA VIRUS.
Menghindari virus memang langkah awal yang harus diambil sebelum komputer benar-benar terserang virus, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Berikut ini cara-cara menghindari virus yang cukup efisien :
1. Hindari penggunaan media penyimpanan disk yang tidak bisa dipercaya sumbernya.
Jangan sembarangan menggunakan media disk dari orang lain yang tidak terjamin kebersihannya dari virus.
2. Melakukan Write Protect terhadap Disket/Flash Disk USB
Dengan selalu mengunci Write Protect disket maka, kita dapat lebih meminimalkan kemungkinan penularan virus sebab virus tidak bisa menulis pada disket yang telah di-Write Protect.
3. Mematikan AutoRun/Auto Play.
Dengan mematikan autorun tentunya media yang masuk ke komputer berupa Disk yang terinfeksi virus tidak dijalankan langsung autoplay.
4. Menjaga agar sistem Windows Up to date.
Dengan mengupdate secara teratur baik dengan mengaktifkan automatic updates maupun dengan mengecek update terbaru dari situs microsoft ( www.windowsupdate.com ).
5. Gunakan program antivirus.
Dapat mendownload antivirus AVG Antivirus free Edition, PC Media Antivirus, Norman Antivirus, eTrustEZ, McAfee Antivirus, Norton Antivirus dll. Program Antivirus yang out of date tidak akan ada gunanya, maka dari itu updatelah antivirus anda secara teratur selama program tersebut efektif memerangi virus di komputer anda.
6. Gunakan antispyware.
Ancaman komputer anda tidak hanya virus yang mematikan tetapi juga dari spyware yang dapat menulari PC anda dengan mengunjungi situs-situs tertentu (misalnya: situs Dewasa, Situs Cracking, maupun situs Lirik lagu). Beberapa program antispyware yang cukup tangguh untuk digunakan yaitu Spyware Doctor, CA Antispyware 2007, Microsoft antispyware, Ad-Aware SE dll.
7. Melakukan scan virus secara periodik pada hard disk (Scheduler)
Walaupun kita telah menjaga segala kemungkinan dari penyebaran virus, tetapi ada baiknya dilakukan pemeriksaan pada hard disk, sebab mungkin saja terdapat virus baru atau variasi virus yang belum bisa terdeteksi.
8. Menginstal program resident pada komputer (Resident Shield)
Untuk mencegah dan mendeteksi kerja virus kita bisa menggunakan program antivirus yang sifatnya resident, yang dimaksud dengan residen adalah program yang menetap sementara pada memori komputer. Contoh program residen adalah Resident Shield AVG Antivirus free Edition, PC Media Antivirus, Scan McAfee Vshield dan Norton Anti Virus.
9. Mengaktifkan program Shell pada komputer (Shell Extension)
Untuk mencegah dan mendeteksi kerja virus kita bisa menggunakan program antivirus yang aktif pada windows explorer dimana antivirus akan menscan didalam windows explorer context menu.
Contoh program shell adalah Shell Extension AVG Antivirus free Edition.
10. Software yang dipergunakan diperkantoran sebaiknya yang mempunyai lisensi dari perusahaan pembuatnya, dan jumlah salinannya harus sesuai dengan perjanjian yang tertuang dalam licence agreement. Software yang memiliki lisensi tidak diperbolehkan disalin atau diperbanyak diluar perkantoran.
11.Jangan memasukkan shareware, freeware, atau program-program yang belum dipastikan bebas virus didalam directory utama pada hard disk.
12.Di lingkungan LAN, hindari penyimpanan shareware didalam directory bersama pada server yang bisa diakses oleh setiap PC yang tergabung dalam LAN yang bersangkutan.
13. Program yang diambil dari Bulletin Board System (BBS) yang berasal dari klub-klub komputer sebaiknya dievaluasi dan diuji dengan teliti untuk mengetahui adanya kode-kode yang sifatnya menghancurkan.
14. Melakukan scan virus bila E-mail masuk atau keluar (Incoming and Outgoing E-mail Messages Scanner)
Dilakukan untuk mendeteksi adanya virus guna menangani terjadinya menyebarluasnya virus melalui e-mail (Internet), sebab mungkin saja suatu email terinfeksi oleh virus saat masuk maupun keluar. Juga dengan berhenti menggunakan Microsoft Outlook, maka Anda akan selamat dari berbagai virus yang ada. Gunakan software lainnya seperti Eudora (http://www.eudora.com) atau Pegasus Mail (http://www.pmail.com)
15. Segera hapus e-mail yang anda terima bila alamat si pengirim bukan berasal dari kontak anda tanpa harus membukanya. Berhati-hatilah dengan attachment yang ada dalam email tersebut. Jangan mudah mempercayai pesan spam yang meminta anda untuk mengklik link yang disertakan dalam email walaupun pesan tersebut sangat menggoda.
16. Jangan menyimpan file yang dikirimkan lawan bicara anda pada saat chat apabila anda tidak yakin dengan file tersebut. Lakukan interaksi dengan hanya pengguna yang ada didalam daftar kontak anda.
17. Gunakan password yang yang rumit. Program jahat akan memanfaatkan setiap celah keamanan komputer anda. Usahakan password anda terdiri dari perpaduan huruf kapital, huruf kecil, angka maupun tanda baca. Jangan menggunakan password yang mudah ditebak seperti nama pacar, istri, anak, tanggal lahir dan lain sebagainya.
18. Gunakan Firewall. Pada Windows XP SP2 telah include dengan sistem firewall, aktifkan firewall tersebut atau anda juga dapat mencoba program firewall yang lain seperti Zone Alarm. Memang komputer anda akan menjadi sedikit 'rewel' tetapi hal tersebut sebanding dengan keamanan PC anda sendiri.
19. Tingkatkan options security dari browser setiap kali kita merasa memasuki alamat internet yang berbahaya.
20. Buatlah backup bagi file-file penting secara berkala.
Diantara upaya tersebut yang paling penting adalah melakukan backup terhadap file-file penting yang tidak terinfeksi virus secara berkala, dengan memiliki file-file yang sehat nantinya dapat digunakan bila sewaktu-waktu disket/flash disk/harddisk mengalami masalah/rusak akibat serangan virus. Jangan sampai terjadi penyesalan di ujungnya. Data-data/file-file Anda sangat bernilai.
21. Gunakan Deep Freeze. Digunakan apabila pemakai komputer tidak mau dipusingkan oleh permasalahan Virus, atau bila system komputer crash, cukup restart komputer dan semua akan 'fresh' seperti baru (seakan-akan baru habis di install ulang semua).
Dengan melaksanakan langkah-langkah mendasar yang telah diberikan diatas diharapkan dapat mengurangi resiko berhasilnya serangan suatu virus kedalam sistem komputer di lingkungan perkantoran.
HAL-HAL TEKNIS YANG BERKAITAN DENGAN PENANGGULANGAN VIRUS KOMPUTER.
Apabila komputer ataupun disket/flash disk telah terserang virus dan kita masih ingin menggunakannya, maka mau tidak mau kita harus berusaha membasmi virus tersebut. Berikut ini cara-cara untuk membasmi virus :
1. Gunakan program antivirus
Penulis menggunakan AVG Antivirus free Edition, PC Media Antivirus untuk melakukan scanner dikarenakan gratis, dapat di UPDATE serta dilengkapi dengan fasilitas untuk membasmi virus. Bila tidak teratasi dengan antivirus tersebut penulis merestore bahkan bila perlu memformat ulang disk yang terinfeksi virus tersebut.
2. Apabila komputer yang terkena virus tidak dapat ditanggulangi dengan antivirus dapat dilakukan restore sebelum mengambil langkah format ulang sistem.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Virus komputer dapat dikatakan sebagai suatu program komputer yang bersifat merusak suatu sistem komputer.
2. Serangan Virus dapat mengganggu efisien dan efektivitas kinerja di lingkungan perkantoran, bahkan dapat merusak sistem komputer yang akhirnya timbul rasa kurang percayaan kepada komputer.
3. Untuk itu pemeriksaan terhadap sistem komputer perlu dilakukan secara berkala agar sistem tersebut dapat terhindar dari virus, disamping itu kita juga harus lebih hati-hati dalam pengoperasian komputer.
4. Dengan semakin mengenal sistem kerja suatu komputer, terutama sistem operasi serta mengetahui virus, maka dengan sendirinya pengetahuan kita untuk mempertahankan komputer dari serangan virus semakin baik sekaligus mendapatkan konsep untuk menangani virus komputer.
5. Mencegah komputer tertular virus jauh lebih baik dari pada terkena virus baru kemudian kita memperbaikinya, sebab lebih menyulitkan dan juga tidak terjamin apakah akan berhasil sepenuhnya.
SARAN
1. Perlu adanya penanganan terpadu dan menyeluruh untuk menangani menyebarluasnya virus komputer di lingkungan perkantoran.
2. Brainware/user harus memiliki pengetahuan bagaimana caranya menangani menyebarluasnya virus komputer yang saat ini sudah banyak berkembang dan sukar ditanggulangi.
3. Penggunaan antivirus yang selalu update untuk menangani menyebarluasnya virus komputer di lingkungan perkantoran.
4. Penginstalan software deep freeze dapat membantu pemakai komputer yang tidak mau dipusingkan oleh permasalahan virus atau crash sistem komputer.
DAFTAR PUSTAKA
1. Colin Haynes, Pedoman proteksi terhadap virus komputer (Pedoman staf EDP), PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta, 1992
2. Lukito, Ediman, Membongkar, Memberantas, dan Mencegah Virus, PT. Elexmedia Komputindo, Jakarta, 1996
3. Purcel, Lee, Mary Jane Mara, The ABCs of Java Script, Sybex, San Francisco, 1997.
4. Salim, Hatojo Ir., VIRUS KOMPUTER Teknik Pembuatan dan Langkah-langkah Penanggulangannya, ANDI OFFSET, Yogyakarta, 1991.
5. Wahana Komputer, Mengenal Virus, Penerbit Andi
6. Digibook, Ayo Lindungi Komputer Anda Dari Virus Ganas, ANDI OFFSET, Yogyakarta
7. Pesona Muda – online, Tips Menjaga PC tetap Sehat,
Address : http://www.pesonamuda.com/tekmud/idxnews.php?news_number=53 ; Akses : 28 April 2008.
Senin, 09 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar